Musim Hujan Rawan Bencana, Wabup Temanggung Minta Masyarakat Waspada

Musim Hujan Rawan Bencana, Wabup Temanggung Minta Masyarakat Waspada

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Memasuki puncak musim penghujan tahun 2020, masyarakat diminta untuk semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap bencana alam yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa mengenal waktu dan tempat. Terutama bagi yang tinggal di wilayah pegunungan dan perbukitan yang sangat rawan dengan bencana alam tanah longsor. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo usai memimpin apel Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Temanggung di Halaman Gedung Pemuda Temanggung, Jumat (17/1). Kendati demikian, menurut Wabup, kewaspadaan tidak hanya bagi masyarakat yang tinggal di pegunungan maupun perbukitan saja. Sebab selama musim penghujan seperti ini bencana alam bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Baca Juga Jumlah PNS Purworejo Turun Drastis, Dewan Ingatkan Jaminan Pelayanan \"Kalau di pegunungan rawan bencana tanah longsor, nah bagi warga yang tinggal di daerah perkotaan dan daerah lainnya juga rawan bencana alam seperti angin puting beliung dan banjir,\" ujarnya. Oleh karena itu, kata Wabup, kewaspadaan bencana alam berlaku bagi semua masyarakat. Dan menurut dia, kewaspadaan terhadap bencana alam memang perlu edukasi, agar tingkat kepekaan masyarakat terhadap bencana alam bisa semakin terasah. \"Kepekaan terhadap bencana alam harus semakin diasah, ketika bencana alam terjadi bisa meminimalisir korban,\" katanya. Satu hal lagi yang tak kalah penting dari kewaspadaan, lanjut Wabup, masyarakat juga harus menjaga lingkungan dengan tidak melakukan pemotongan lereng, penebangan pohon, dan menjaga kebersihan saluran-saluran air agar jalan air tidak tersumbat. \"Lingkungan harus selalu dijaga, bencana alam bisa timbul karena juga ulah manusia,\" katanya. Untuk mengantisipasi kerawanan bencana tersebut Pemkab Temanggung menyiapkan semua sumber daya manusia (SDM) maupun peralatan penanggulangan bencana. Apel kesiapsiagaan ini dalam rangka mengukur kekuatan dalam menghadapi ancaman bencana, terutama saat cuaca ekstrim pada musim hujan ini. Menurutnya, memasuki musim hujan tahun ini harus mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi darurat khususnya ancaman bencana tanah longsor, banjir, puting beliung, dan bencana lainnya. \"Seperti kita ketahui bahwa intensitas bencana yang terjadi di daerah-daerah lain di sekitar kita mengalami peningkatan, maka sudah seharusnya kita bersama Pemkab Temanggung melakukan tindakan preventif, pencegahan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana,\" terangnya. Sementara Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi menambahkan, apel kesiapsiagaan bencana ini melibatkan sekitar 500 personel, baik dari TNI, Polri, Pemkab Temanggung, dan relawan. Baca Juga Polisi Tangani Tawuran Pelajar di Salaman, Seorang Pelajar Terkena Bacok Cuaca yang terjadi saat ini diperkirakan akan beda dengan tahun lalu, diperkirakan curah hujan di tahun ini akan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya. \"Puncak musim hujan adalah di bulan Januari dan Februari, pada bulan-bulan ini kewaspadaan semakin ditingkatkan, masyarakat jangan sampai lengah dan kenali ciri-ciri akan terjadinya bencana alam,\" pesannya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: